
- By admin
- In Uncategorized
Peran Pemadam dalam Penanggulangan Bencana Non-Kebakaran
Ketika mendengar kata “pemadam kebakaran”, kebanyakan orang langsung membayangkan truk merah melaju kencang menuju lokasi api yang berkobar. Namun di balik citra itu, petugas pemadam memiliki tanggung jawab yang jauh lebih luas. Mereka bukan hanya “penjinak api”, tetapi juga garda terdepan dalam berbagai bencana non-kebakaran seperti banjir, gempa bumi, hingga kecelakaan lalu lintas.
1. Tugas yang Melampaui Api

Seiring berkembangnya sistem penanggulangan bencana di Indonesia, dinas pemadam kebakaran (Damkar) kini diakui sebagai bagian penting dari unit penyelamatan dan evakuasi (rescue unit). Artinya, mereka tak hanya fokus pada pemadaman api, tetapi juga terlibat aktif dalam penyelamatan manusia dari berbagai situasi darurat.
Beberapa tugas non-kebakaran yang sering dilakukan antara lain:
- Mengevakuasi korban tertimpa bangunan saat gempa bumi.
- Menyelamatkan warga atau hewan yang terjebak banjir.
- Membantu proses evakuasi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan berat.
- Menangani tumpahan bahan kimia berbahaya.
- Membuka akses jalan yang tertutup pohon tumbang atau longsor.
2. Penyelamat Saat Banjir Melanda

Ketika air meluap dan rumah-rumah terendam, petugas damkar sering menjadi salah satu tim pertama yang diterjunkan.
Mereka membawa perahu karet, tali penyelamat, dan pompa air untuk membantu warga mengungsi ke tempat aman.
Selain itu, mereka juga berperan dalam:
- Menyalurkan logistik dan kebutuhan dasar ke wilayah terisolasi.
- Menguras air dari fasilitas umum setelah banjir surut.
- Menyelamatkan hewan peliharaan atau ternak warga yang terjebak.
Bahkan, di beberapa kota besar, Damkar memiliki unit khusus penyelamatan air (Water Rescue) yang terlatih menghadapi arus deras dan kondisi ekstrem.
3. Evakuasi di Tengah Reruntuhan Gempa

Saat bencana gempa bumi terjadi, waktu menjadi musuh utama.
Petugas pemadam yang memiliki kemampuan urban search and rescue (USAR) turun langsung ke lapangan bersama tim SAR.
Dengan alat pemotong baja, dongkrak hidrolik, dan detektor kehidupan, mereka mencari korban yang masih tertimbun puing bangunan.
Pelatihan khusus dalam hal stabilisasi struktur, pertolongan pertama, dan komunikasi darurat membuat mereka bisa bekerja cepat dan efektif dalam kondisi berisiko tinggi.
4. Aksi Cepat Saat Kecelakaan Lalu Lintas

Kecelakaan di jalan raya, terutama yang melibatkan kendaraan berat, sering kali membutuhkan keahlian teknis.
Petugas damkar menggunakan alat pemotong hidrolik (rescue cutter) untuk membuka bodi mobil yang ringsek demi mengevakuasi korban tanpa memperparah luka.
Mereka juga dilatih dalam:
- Pengamanan bahan bakar yang bocor.
- Mencegah percikan api akibat korsleting kendaraan.
- Menenangkan korban dan memberikan pertolongan pertama.
Peran ini menjadikan damkar sebagai bagian vital dari sistem tanggap darurat lalu lintas.
5. Ketika Lingkungan Jadi Ancaman

Selain bencana besar, petugas pemadam juga kerap menerima laporan unik seperti:
- Ular masuk rumah, sarang lebah berbahaya, atau hewan liar di area permukiman.
- Kebocoran gas di dapur atau pabrik.
- Pohon tumbang akibat hujan deras atau angin kencang.
Meskipun terlihat sepele, semua ini termasuk kategori rescue non-kebakaran dan membutuhkan keterampilan teknis serta ketenangan menghadapi situasi tak terduga.
Kesimpulan
Pemadam kebakaran adalah bagian penting dari sistem keselamatan publik yang multifungsi.
Mereka tak hanya berperang melawan api, tapi juga menjadi pelindung di tengah berbagai bencana non-kebakaran.
Setiap sirene yang berbunyi bukan sekadar tanda adanya api, tapi bisa jadi pertanda ada nyawa yang perlu diselamatkan.